TANJUNG SELOR – Menjelang Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bulungan yang akan digelar dalam waktu dekat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bulungan menyampaikan pandangannya terkait proses pemilihan Ketua KNPI.
Mereka menegaskan bahwa pemilihan harus berfokus pada kualitas, kapasitas, serta komitmen calon dalam memajukan kepemudaan secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan latar belakang organisasi.
Sekretaris GMNI Bulungan, Andreas G.K, menyatakan bahwa KNPI adalah wadah strategis yang semestinya inklusif, terbuka bagi seluruh pemuda dari berbagai latar belakang, dan tidak hanya menjadi milik kelompok tertentu.
“Pemuda itu beragam. KNPI seharusnya menjadi wadah besar yang menyatukan semua golongan, bukan hanya untuk alumni organisasi tertentu. Yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang handal, memiliki visi yang jelas, dan pengalaman terbukti dalam melayani pemuda dan masyarakat luas tanpa memandang dari mana asal organisasinya,” tegas Andreas, Selasa (13/5/2025).
Ia juga menyoroti bahwa membatasi ruang kepemimpinan hanya kepada segelintir kelompok justru mempersempit demokrasi di kalangan pemuda.
“Banyak pemuda di luar organisasi formal yang memiliki integritas, kemampuan manajerial, dan kepedulian tinggi terhadap persoalan kepemudaan. Menghalangi mereka hanya karena bukan bagian dari organisasi tertentu adalah bentuk ketidakadilan,” sesalnya.
Lebih lanjut, GMNI Bulungan berharap KNPI ke depan dipimpin oleh sosok yang inklusif, mampu membangun sinergi, serta memiliki pengalaman konkret dalam mengadvokasi isu-isu pemuda seperti pendidikan, ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan persoalan sosial.
“Kami mendukung siapa pun yang memiliki kualitas, dedikasi, dan komitmen untuk memajukan pemuda Bulungan tanpa memandang asalnya, siapa yang mendukungnya, atau latar belakang organisasinya. Terpenting mampu bekerja dan memberikan perubahan nyata,” tutup Andreas.(*)

















