TANJUNG SELOR – Salah satu program Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam mengurangi penggunaan sampah plastik yakni melalui pembuatan ecobrik.
“Program ini kita laksanakan sebagai salah satu cara kita terhadap penanganan sampah yang berbasis ramah lingkungan,” ujar Kepala DLH Bulungan, H. Ismail melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah dan Limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan, Indah Sriwati.
Ecobrik ini, kata Indah Sriwati, berupa penanganan sampah plastik yang dimasukkan dalam salah satu wadah berupa botol plastik yang telah digunting rapi dan dibersihkan. “Ini khusus sampah plastik, kalau kertas dan sampah organik lainnya tidak diperbolehkan. Tapi berupa sampah plastik kering yang sudah dibersihkan,” ucap Indah.
Kemudian, diisi dengan menggunakan botol plastik bekas. Ketika masyarakat yang menampungnya, DLH Bulungan siap untuk membelinya. Harga satu kilo sampah plastik tersebut pada tahun 2025 dibanderol sebesar Rp10 ribu.
“Insyaallah tahun depan (2026 red) harganya dinaikkan sebesar Rp20 ribu satu kilo,” bebernya.
Ia menguraikan, dalam satu kilo biasanya bisa terisi penuh dengan botol Aqua atau Le Minerale yang besar. Namun, sampah plastiknya sudah dipotong dan dibersihkan.
Ditambahkan, lewat program ini antusiasme warga Bulungan begitu tinggi meskipun belum begitu signifikan. Pada tahun 2025, DLH telah membeli pengolahan sampah plastik lewat cara ekobrik yang telah mencapai ribuan kilo sampah.
“Iya, tahun ini saja ada ribuan kilo dan ini sangat luar biasa,” ucapnya.
DLH Bulungan menargetkan pada tahun 2026 mendatang jumlah sampah plastik yang bakal terbeli bisa meningkat dari capaian pada tahun 2025.
“Kita menargetkan tahun depan jumlahnya semakin banyak. Kalau bisa lebih dari seribuan kilo,” bebernya.
DLH Bulungan pada tahun 2025 telah mengalokasikan anggaran Rp30 juta lewat program ekobrik ini. Tahun 2026 nilai anggarannya kemungkinan akan menurun mencapai Rp15 juta.
“Dengan adanya program membeli ekobrik dari masyarakat ini, sedikit demi sedikit, tahap bertahap perilaku masyarakat Kabupaten Bulungan sudah mulai berubah, artinya sudah mulai aktif berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik,” tandasnya. (*)

















